Selasa, 17 Maret 2009

R Moh Andhika Mahendra ( 20080530144 )

Waktu Wawancara : Rabu, 4 Maret 2009, jam 08.00 pagi
Tempat : Lobi Kampus UMY Lantai I
Pewancara : Andhika
Tugas : K A P (wawancara)


Pertemuan antara Tarra dan Senja (nama yang sudah disamarkan) pada awalnya hanya sebagai sebatas anggota komunitas SOPING, suatu lomunitas sosial dan pergerakan aksi oleh mahasiswa. Namun seiring frekuensi ketemuan keduanya menjadikan keakraban mereka semakin kental. Dari keakraban yang sudah terjalin tersebut menjadikan keduanya nyaman dalam melakukan pembicaraan dalam berbagai hal topik, tidak hanya sekedar sebatas omongan mengenai komunitas yang telah mereka masuki. Dari biasanya hanya mengobrolkan tugas-tugas dalam komunitas tersebut, ya tentang masalah tempat mana yang harus buat rapat, agenda rapat yang harus segera dirampungkan atau apapun itu yang pasti tetap dalam “ dunia Soping “ itu saja.

Ruang aula di kampus lah yang menjadi saksi atas persahabatan mereka. Tepat nya jam 1 siang saat menunggu teman-teman Soping untuk mengadakan rapat mingguan, yang dirasa oleh 2 orang itu sebagai rutinitas namun melelahkan, di situ mereka menjajaki satu dengan yang lain. Maklumlah itulah kegiatan sorang mahasiswi yang segudang seperti gudang BULOG, kata orang gudang yang banyak padat dan penuh sesak. Itulah yang dianggap sepintas oleh mereka. Padat dan penuh kegiatan yang harus dilalui.

Dengan perbedaan diantaranya, baik asal daerah atau segala sesuatu yang
melekat pada mereka, membuat banyak hal yang dapat diomongkan. Dari situlah keduanya mempunyai hubungan yang erat, 4 bulan sejak pertemuan pertama mereka.

Indikasi yang
dapat dilihat secara “kasat mata” sering nya ketemuan di komunitas Soping, atau sekedar main ke kos untuk bicarakan apasaja dari A sampai Z. Contoh : masalah komunitas, padatnya SKS yang diambil, mantan pacar, sampai utang piutang untuk “menyelamatkan “ perut mereka dari kelaparan.

Walaupun mereka berasal dari angkatan
yang berbeda namun mereka sangat dekat walaupun masing-masing tetap menghormati satu dengan yang lain dalam hal-hal tertentu. Mereka bilang “Pinter-pinter nempatin diri", "Ya memang seperti itu yang harus dilakukan kalau mulai adaptasi di lingkungan yang baru”, tambah mereka dengan tersenyum. Pastinya yang harus dilakukan adalah tetap menjaga amanah persahabatan mereka, dan jangan sampai persahabatan itu rusak karena hal-hal kecil yang tercetus, terbuat, ataupun pikiran yang terbesit.

Seperti kata kebanyakan orang, menjaga lebih susah dari pada memiliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar