Senin, 23 Maret 2009

Argadi (20080530146) As'ad (20080530139)

Skripsi 1

Judul : Gaya komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Perilaku Anti Sosial Remaja

Penyusun : Eko Pujiastutik (2001053033)

Latar Belakang :
Kehidupan keluarga yang tidak harmonis akan menyebabkan anak tidak kerasan di rumah. Sehingga konfil antara orang tua dan anak remajanya itu yang berlarut-larut akan menimbulkan berbagai hal negatif. Remaja pun akan menyerap pandangan negatif itu terhadap dirinya. Sejumlah studi sosial telah membuktikan bahwa gaya komunikasi orang tua dan anak mempunyai pengaruh yang kuat terhadap perilaku anak di usia remaja.

Rumusan Masalah :
Bagaimana perilaku anti sosial yang dilakukan siswa?
Mengapa siswa berperilaku anti sosial?
Bagaimana gaya komunikasi interpersonal orang tua terhadap perilaku anti sosial remaja?

Tujuan Penelitian :
Untuk memahami jenis – jenis gaya komunikasi interpersonal orang tua terhadap perilaku anti sosial remaja
Untuk memahami relasi interpersonal
Untuk memahami alasan siswa berperilaku anti social

Kerangka Teori :
Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara komunikator dengan komunikan
Tujuan komunikasi interpersonal :
Mengenal diri sendiri dan orang lain, mengetahui dunia luar, menciptakan dan memelihara hubungan, mengubah sikap dan perilaku

Skripsi 2

Judul : Keterbukaan Pada Pasangan Romantik Relationships Di Kalangan Mahasiswa UMY

Penyusun : Farikhatun Nikmah 20020530194

Latar Belakang :
Manusia pada dasarnya membutuhkan kasih sayang dari orang lain, karena Tuhan pada intinya menciptakan manusia berpasang-pasangan. Umur menentukan proses sebuah hubungan, sehingga antara hubungan masa kanak – kanak, remaja dan dewasa berbeda.

Rumusan Masalah :
Bagaimana keterbukaan diri dalam hubungan romantis pada pasangan pacar di UMY?

Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui keterbukaan diri dalam romantic relationship
Mengetahui fungsi keterbukaan diri dalam romantic relationship

Kerangka Teori :
Peran komunikasi antar pribadi :
Pengembangan intelektual dan sosial, membentuk jatidiri, memahami realitas
3 faktor keterbukaan diri :
Percaya, saling suportif, keterbukaan

Kesimpulan Penyusunan Skripsi Penelitian Komunikasi Antar Pribadi :
Dalam pembuatan skripsi/ karya ilmiah tentang penelitian seperti ini, biasanya pembuatan latar belakang berhubungan dengan realitas yang terjadi saat ini. Latar belakang juga mencari akar dari permasalahan

Latar belakang biasanya dilengkapi dengan sumber – sumber yang relefan dan juga data yang bisa dipertanggung jawabkan termasuk pendapat ahli
Rumusan masalah adalah inti dari permasalahan yang di angkat. Pertanyaannya tidak hanya satu namun bisa lebih.

Tujuan penelitian dalam pembuatan karya ilmiah seperti ini adalah untuk mengetahui ( jawaban ) dari masalah yang di angkat. Tujuan penelitian juga tidak hanya satu jawaban bisa lebih

Kerangka teori berisi tentangpembahasan secara detail tentang masalah. Isi dari kerangka teori secara umum adalah teori –teori yang digunakan sebagai alat ukurdalam menjawab sebuah masalah. Kerangka teori juga berisikan tentang definisi – definisi dan interpretasi yang relefan dengan penelitian tersebut.

Sarwo Edy Wibowo (20060530111)

Tugas KAP kelas D
Waktu : Senin, 2 Maret 2009
Pewawancara : Sarwo Eddy Wibowo / 20060530111
Tempat : Lobby FISIPOL lt.2

Perkenalan awal :
Perkenalan awal David dan Anton (keduanya bukan nama sebenarnya) pada pertengahan 2008 bulan Juli, di kampus UMY. Kebetulan temannya David yang mengenalkan David dengan Anton. Ternyata Anton memiliki skill fotografi dan desain grafis yang bagus sehingga membuat David tertarik dan memulai topik obrolan tentang perkembangan dunia desain grafis.
Kedekatan mereka baru 1 bulan karena sering nongkrong di kafe, mall, dan saling bawa laptop buat latihan bersama. Mengobrol tentang teknik desain dan peka pada perkembangan trend desain grafis

Hubungan yang menjadi dekat :
Karena keduanya saling respect soal desain. Belajar tentang banyak hal tentang desain softwere photoshop. Teman yang asyik bisa diajak sharing dan curhat tentang dunia mahasiswa mulai dari jadi anak kos hingga soal studi di kampus

Berapa lama waktu pertemuan sehingga menjadi dekat :
1 bulan hingga sekarang pertemanan kami tetap jalan dan tambah akrab. Masih suka main dan jalan-jalan refreshing cari hal-hal baru hingga hunting photo.

Dewi Dinaryati (20080530135)

Wawancara KAP

Tempat : Lobi Komunikasi UMY
Waktu : 3 Maret 2009

Pertemuan pertama saya dengan Aim (Bukan nama sebenarnya) terjadi beberapa tahun lalu, saat itu kami berstatus sebagai mahasiswa baru di suatu Universitas Negeri di Yogyakarta, saat masuk kuliah pertama kami terdapat dalam satu kelas yang sama. Setelah beberapa minggu kami semaki akrab karena ada beberapa tugas yang kebetulan juga kami tergabung dalam satu kelompok belajar.
Dalam kelompok kami ada 6 orang, namun hanya ada 2 laki-laki, yaitu Aim dan AJ. Mungkin karena punya kodrat yang sama (sering kami, para cewek minta antar jemput dan minta dibayarin makan) mereka sering ngobrol dan bertukar pikiran, tak butuh waktu lama mereka sepertinya menemukan kecocokan, hal-hal yang mereka bicarakan awalnya sebatas tugas kuliah, dosen, namun lama-lama berkembang menjadi masalah-masalah yang lebih pribadi, seperti teman wanita dan keluarga. Ternyata mereka juga mempunyai kesamaan hobi yaitu makan dan berbisnis.
Hubungan mereka menjadi semakin dekat karena seringnya mereka ketemu, acara kampus atau memang sengaja Aim atau AJ saling mengunjungi tempat kost. Ubungan mereka semakin erat karena mereka ternyata berinisiatif mendirikan usaha kecil-kecilan yaitu usaha voucher pulsa. Tak butuh waktu lama ternyata usaha itu membuahkan hasil yang memuaskan sehingga mereka bertekad segera menyelesaikan studinya agar bisa lebih berkonsentrasi membesarkan usahanya. namun karena ada kendala dalam penyusunan TA akhirnya Aim merelakan dirinya ditinggal AJ wisuda lebih dulu.

Kamis, 19 Maret 2009

Ahmad Said (20060530154)

Tugas Wawancara Teman Dekat KAP
Pewawancara : Ahmad Said

Pada suatu hari yang cerah Ronal (nama samaran) barmain kekos temannya yang bernama Rio (nama samaran) di daerah Seturan Sleman Yogyakarta. Setelah sampe dikos Rio, Ronal melihat ada seorang laki-laki yang sedang merapikan kamar kos lalu Ronal bertanya kepada Rio tengtang laki-laki tersebut ternyata dia orang baru dikos tersebut. Setelah laki-laki itu selese membereskan kamar, lalu Ronal menghampiri dan berkenalan, nama Deco (nama samaran) asal daerah inderamayu, umur 19 tahun dan dia adalah mahasiswa angkatan 2008 di salah satu perguruan tinggi yang ada didaerah Sturan Sleman Yogyakarta. Deko sedang melakukan adaptasi dikos dan lingkungan kampus, karena masih baru merakan suasana kos yang tidak seperti dirumah sendiri Deco sering kangen rumah, Deco kelihatannya tipe orang yang agak cengeng karena dari raut wajahnya tidak menampakkan kegembiraan dan kelihatan gelisah, karena dia baru kali ini berpisah dengan kedua orang tua dan merantau kedaerah lain.

Setelah selese tahap perkenalan, Ronal asal dari Kalimantan Timur dan mahasiswa dari perguruan tinggi swasta angkatan 2006 jadi sudah memiliki pengalaman tentang Yogyakarta, Ronal mencoba memberikan sedikit pengarahan kepada Deco tentang pengalaman tentang kos-kosan, agar Deco lebih berhati-hati. Ternyata pembicaraan mereka sudah mulai melunak seperti orang yang sudah akrab, pembicaraan mereka terus mengalir hingga obyek wisata yang ada di daerah Yogyakarta dan tempat-tempat kuliner yang enak . Deco orangnya asik untuk diajak mengobrol karena nyambung dalam hal apa yang disampaikan oleh Ronal.

Berawal dari Ronal yang bernit menghibur Deco agar betah tinggal di Yogyakarta dan agar tidak terlalu kangen rumah dan setiap kali Ronal datang kekos Rio, Ronal menyempatkan diri untuk mengobrol dengan Deco. Karena komunikasi yang dilakukan Ronal dan Deco nyambung, asyik, interes mereka menjadi lebih dekat dan sering keluar jalan bereng untuk mencari makanan yang sesuai dengan selera mereka

Mereka menjadi teman dekat dari waktu pertama kali bertemu selama 3 minggu dan pertemanan mereka berlansung hingga saat ini

Selasa, 17 Maret 2009

As'ad P W (20080530139)

Tugas : Wawancara K A P
Pewawancara : As'ad P W
Tempat : Kantin Selatan UMY
Waktu : Selasa 3 Maret 2009

Teman Lama Tapi Tak Kenal

Sebuah cerita tentang dua orang perantau sebut saja Paimen dan Paiman datang dari daerah yang sama menuntut ilmu di jogja. Sebelum bertemu di jogja mereka belum sama – sama kenal namun setelah sebuah kesempatan mempertemukan mereka dan berteman baik hingga saat ini.

Berawal dari sebuah kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan hal ini terjadi namun apalah daya hal itu terjadi juga. Perjalanan pagi dari kota asal sebut saja Suriname Paimen berangkat dengan penuh semangat menuju jogja seorang diri.

Hanya bermodal semangat yang kurang didukung dengan isi dompet yang memadai dan di temani sebuah motor yang mungkin nafasnya sudah senin kamis ia melaju dengan damai. Kota demi kota dilalui dengan lancar hingga memasuki kawasan DIY tepatnya di jalan Magelang sebuah insiden terjadi.

“ greeeeeeeeg…” mesin motor Paimen membisu, perjalananpun terpaksa berhenti padahal tinggal beberapa saat lagi tujuan akan sampai yaitu kampus UMY, lagi – lagi apalah daya hanyalah luluasan SMA, dan matahari lagi semangat untuk bersinar tepat tengah hari sungguh tak bersahabat. Paimen sejenak menghirup nafas dan menggelengkan kepala , tengok kanan kiri, terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi. Ia meletakkan tasnya dan mencoba mencari penyebab membisunya sang motor.

Sesaat montir dadakan pun terlahir, mulai dari tangki bensin diperiksa, satu persatu semuanya dicek hingga berakhir dengan sebuah tendangan kecil pada roda depannya “ uuuuh” Paimen pun duduk pasrah dengan wajah lusuh penuh dengan keputus asaan.

Ia mencoba bangkit dari kepasrahannya, tengok kanan kiripun jadi solusi namun itu belum dapat memecahkan masalahnya. Solusi terakhir adalah kembali ke semula duduk dan pasrah, untuk tanya orang sekitarpun keberanian masih kalah dengan ketakutan karena masih asing dengan daerah tersebut. Kalau pepatah mengatakan “ malu bertanya sesat dijalan” tak berlaku buat Paimen dalam fikirannya adalah “ banyak bertanya menyesatkan”.

Tak berapa lama kesengsaraan serasa hilang pergi jauh setelah sebuah motor dengan plat nomor yang sama, datang tak diundang pulangpun mungkin bisa jadi tak diantar, namun sangat diharapkan kehadirannya.

Paimanlah yang datang menghampiri dan seolah akan jadi seorang pahlawan dengan membawa sekardus solusi. Dengan nada dan logat yang sudah tak asing lagi didengar, Paiman menyapa dan mematikan motor lalu turun dan menyalami Paimen yang langsung menyambutnya dengan senyum dan jabat tangan ala anak muda zaman sekarang.

Melihat keadaan yang menimpa, Paiman pun langsung membantu, tanpa banyak bicara Paiman mulai mengotak – atik mesin motor Paimen, yang mana Paiman ternyata adalah lulusan STM jadi mesin bukanlah hal yang baru baginya. Paimen pun yang dibantu merasa senang dan memulai mengajukan beberapa pertanyaan yang dijawab Paiman sambil memperbaiki mesin.

Tak lama kemudian Paiman berdiri dan menyuruh Paimen mencoba membunyikan motornya. Dengan wajah kegirangan Paimen tersenyum dan tak henti ucapkan terima kasih kepada Paiman, karenanya motor Paimen bisa berfungsi kembali.

Karena merasa ada sebuah persamaan, mereka melanjutkan obrolan disebuah wapirja (warung pinggir jalan) tak jauh dari situ. Mereka saling melempar tanya dan memberi jawaban. Tak lama kemudian obrolan tersebut dihiasi canda dan tawa setelah mengetahui ternyata di kelas satu SMA mereka satu atap sekolah. Tanpa komando, fikiran mereka memutar waktu pulang ke masa lalu dengan cerita yang mereka inget tentunya paling tak terlupakan hal – hal terkonyol semasa sekolah. Karena dulu hanya kenal wajah jadi cerinya tentang siswa – siswa yang tenar di sekolah dan Guru – guru yang unik hingga yang garing dan nge-betein sampai guru killer.

Tak terasa fikiranpun kembali memecah perjalanan mereka ke masa lalu dan mengingatkan ke tujuan mereka semula ke jogja. Mataharipun sudah terlihat malas dan mau bersembunyi menandakan hari sudah sore, mereka berpisah dan tak melupakan transaksi nomor terjadi. Jabat tangan khas anak muda kembali terjadi dan semakin terlihat akrab layaknya sahabat yang pergi telah kembali, lambaian tangan mengakhiri pertemuan mereka.

Hanya berselang beberapa hari setelah mereka menuju tempat masing – masing mereka membuat janji untuk ketemuan di sebuah tempat ngopi yang kebetulan lagi ada acara nonton bareng Liverpool yang mana ternyata mereka sama – sama fans dari club Inggris tersebut. Intensitas pertemuan mereka semakin sering bukan cinta yang timbul karena mereka sama- sama lelaki namun kedekatan emosional mereka terbentuk hingga bersahabat baik hingga tulisan ini selesai dan akan tetap sahabat sampai kapanpun itulah harapan

Argadi (20080530146)

Tugas Wawancara K A P
Wawancara dengan Budiyanto (nama sudah disamarkan)

Hal : Persahabatan karena hobi yang sama
Waktu wawancara : Selasa 3 Maret 2009
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : Argadi / 2008 0530 146

Awalnya mereka kenal pada saat SMA, mereka merupakan teman satu sekolah (meskipun beda kelas). Mereka bertemu pada saat acara PORSENI. Mereka termasuk yangterpilih untuk mewakili sekolah mereka untuk grup voli.

Hal-hal yang dibicarakan pada awalnya hanyalah seputar identitas masing masig. Misal : nama, alamat, tempat lahir, nomor telepon dsb. Selain itu, juga juga banyak berbicara mengenai seputar hobi mereka, yaitu olahraga (terutama voli).

Hubungan mereka semakin dekat karena sering latihan bersama di sekolah dan tak jarang mereka juga pulang bersama, karena letak rumah mereka yang berdekatan.

Hal-hal yang dibicarakan lebih intensif dan pribadi sehingga membuat mereka menjadi semakin dekat yaitu tentang rencana mereka yang ingin membuat grup voli diluar grup voli sekolah mereka. Akhirnya keinginan mereka terwujud, grup voli bernama STRONGER pun terbentuk pada tahun 2006.

Perubahan hubungan persahabatn mereka juga semakin dekat pada bulan Februari 2006. Saat itu STRONGER mengikuti turnamen lokal bola voli.
Budi dan Wawan membutuhkan waktu 6 bulan untuk membuat mereka menjadi lebih dekat, atau bisa dibilang sahabat.

Kesimpulan :
Hubungan persahabatan bisa terjalin karena kedua personal memiliki hobi yang sama.

R Moh Andhika Mahendra ( 20080530144 )

Waktu Wawancara : Rabu, 4 Maret 2009, jam 08.00 pagi
Tempat : Lobi Kampus UMY Lantai I
Pewancara : Andhika
Tugas : K A P (wawancara)


Pertemuan antara Tarra dan Senja (nama yang sudah disamarkan) pada awalnya hanya sebagai sebatas anggota komunitas SOPING, suatu lomunitas sosial dan pergerakan aksi oleh mahasiswa. Namun seiring frekuensi ketemuan keduanya menjadikan keakraban mereka semakin kental. Dari keakraban yang sudah terjalin tersebut menjadikan keduanya nyaman dalam melakukan pembicaraan dalam berbagai hal topik, tidak hanya sekedar sebatas omongan mengenai komunitas yang telah mereka masuki. Dari biasanya hanya mengobrolkan tugas-tugas dalam komunitas tersebut, ya tentang masalah tempat mana yang harus buat rapat, agenda rapat yang harus segera dirampungkan atau apapun itu yang pasti tetap dalam “ dunia Soping “ itu saja.

Ruang aula di kampus lah yang menjadi saksi atas persahabatan mereka. Tepat nya jam 1 siang saat menunggu teman-teman Soping untuk mengadakan rapat mingguan, yang dirasa oleh 2 orang itu sebagai rutinitas namun melelahkan, di situ mereka menjajaki satu dengan yang lain. Maklumlah itulah kegiatan sorang mahasiswi yang segudang seperti gudang BULOG, kata orang gudang yang banyak padat dan penuh sesak. Itulah yang dianggap sepintas oleh mereka. Padat dan penuh kegiatan yang harus dilalui.

Dengan perbedaan diantaranya, baik asal daerah atau segala sesuatu yang
melekat pada mereka, membuat banyak hal yang dapat diomongkan. Dari situlah keduanya mempunyai hubungan yang erat, 4 bulan sejak pertemuan pertama mereka.

Indikasi yang
dapat dilihat secara “kasat mata” sering nya ketemuan di komunitas Soping, atau sekedar main ke kos untuk bicarakan apasaja dari A sampai Z. Contoh : masalah komunitas, padatnya SKS yang diambil, mantan pacar, sampai utang piutang untuk “menyelamatkan “ perut mereka dari kelaparan.

Walaupun mereka berasal dari angkatan
yang berbeda namun mereka sangat dekat walaupun masing-masing tetap menghormati satu dengan yang lain dalam hal-hal tertentu. Mereka bilang “Pinter-pinter nempatin diri", "Ya memang seperti itu yang harus dilakukan kalau mulai adaptasi di lingkungan yang baru”, tambah mereka dengan tersenyum. Pastinya yang harus dilakukan adalah tetap menjaga amanah persahabatan mereka, dan jangan sampai persahabatan itu rusak karena hal-hal kecil yang tercetus, terbuat, ataupun pikiran yang terbesit.

Seperti kata kebanyakan orang, menjaga lebih susah dari pada memiliki.